RSS

my friend

Jumat, 07 Mei 2010


Ada versi sex in the city ala India. Museum seks yang jarang ini terdapat di kota Mumbai. Ratusan pekerja seks komersial dan klien rutinnya yang sering mengunjungi museum itu mengatakan bahwa mereka belajar banyak tentang HIV/AIDS dari pameran grafis ketimbang pelajaran serius tentang seks aman.


Antarang, yang berarti intimasi dalam bahasa Hindi, merupakan satu ruang pamer dari patung-patung telanjang, model-model dari anatomi dan ilustrasi manusia mendekati wilayah lampu merah terkenal di Mumbai. Berbeda dengan museum seks yang glamor di Amsterdam atau New York, Antarang menyambut pengunjung dengan lingam, simbol pemujaan hindu berbentuk falik sebagai salah satu perwujudan dewa Shiva, versi Kamasutra, model kayu serta plastik yang menunjukkan model konsepsi, kelahiran bayi, dan juga mendeskripsikan beragam penyakit seksual.

Museum seks merupakan tempat yang lebih baik untuk mempelajari tentang seks dan sesuatu yang berhubungan dengan hal tersebut. Museum ini dijalankan oleh pemerintah sebagai upaya untuk memerangi HIV dan AIDS di India. Menurut PBB, diperkirakan 5,7 juta orang di India terinfeksi HIV, lebih banyak dari negara lain. Para ahli mengatakan bahwa angka tersebut dapat naik 4x lipat di tahun 2010 sata banyak orang masih tetap enggan mendiskusikan seks aman secara terbuka. Otoritas di seluruh India mencoba berbagai cara inovatif, termasuk turun ke jalan dan “pesta kondom” untuk menyebarluaskan kesadaran atas penyakit seksual.

Mumbai tak hanya kota terbesar dan paling kosmopolitan di India, tetapi juga rumah bagi jutaan migran yang meninggalkan keluarganya di desa untuk mencari pekeerjaan.

Antarang, yang lantainya di cat seperti sperma dan dibuka tahun 2003, menjadi populer diantara PSK dan beberapa klien mereka setelah pekerja kesehatan mulai mengajak mereka ke sana. Bagian terbanyak dari ribuan pengunjung setiap tahunnya adalah PSK dan sukarelawan kesehatan. Beberapa pencari seks juga mengunjungi museum.

Di India, banyak PSK bertindak sebagai gundik untuk seorang klien tetap yang membayar perawatannya. Mereka kerap membangun hubungan dekat dan kadang mengunjungi museum bersama-sama. Pada mulanya PSK malu-malu datang ke museum. Namun, lambat laun mereka bergairah karena menemukan hal-hal baru, kata petugas museum.

Banyak PSK mengatakan bahwa museum telah mengubah kehidupan mereka dengan mengajarkan tentang perlunya seks aman. Sayangnya, hanya sedikit turis yang berkunjung ke museum itu, dikarenakan wilayah tempat museum berada terstigmatisasi dan para turis tidak ingin datang karena mereka tak ingin terlihat di wilayah lampu merah. Pemerintah India berencana membuka museum seks lain jauh dari lampu merah guna menarik pengunjung yang lebih luas.

0 komentar:

Posting Komentar